Senin, 12 November 2012

POTENSI DURIAN DI PEKALONGAN

Saat ini telah tiba musim durian. Di beberapa tempat telah mulai terlihat durian-durian unggulan masing-masing yang dijajakan seperti Kec, Doro dan Kec. Karanganyar di kab. Pekalongan. Beberapa varietas telah menunjukkan varietas unggul dengan rasanya yang sangat legit dan bijinya yang sangat kecil (seperti monthong). Rasa durian lokal lebih menunjukkan kandungan alkohol yang lebih tinggi sehingga lebih menggigit rasanya di banding dengan Monthong. Akan tetapi, persmasalahannya adalah belum ada upaya untuk memuliakan jenis-jenis durian lokal menjadi jenis yang unggul dan dibudidayakan secara luas. Sebagian petani enggan karena harus menunggu sekitar 5 tahun bila harus mengganti durian yang telah ada saat ini dengan bibit yang baru, meskipun jenis lokal yang unggul, disamping karena ketidaktahuan mereka bagaimana cara mengembangkan durian lokal unggul di sekitar mereka menjadi tanaman komersial yang dibudidayakan secara masal. Sebenarnya untuk tujuan ini sangatlah mudah, dengan cara menyemaikan biji-biji durian lokal lain, membiarkan hingga sekitar 50 cm tingginya, kemudian dengan teknik okulasi (penempelan) akan didapatkan varietas unggul yang dimaksudkan. Satu dahan durian unggul yang akan dibudidayakan bisa menghasilkan lebih dari 40 batang durian hasil okulasi. Penggantian pohon bisa dilakukan berkala, artinya bibit okulasi ditanam di sela2 pohon yang hendak digantikan, saat bibit okulasi siap untuk berbunga baru pohon yang lama di potong secara bertahap. Dengan demikian penggantian  pohon durian unggul tidak begitu mengganggu petani durian.

Durian ternyata juga bisa ditanam di daerah dataran rendah (panas) seperti di Bojong dan Sragi. Hal ini telah dibuktikan dengan durian yang telah ditanam di daerah Sragi (Dekat Stasiun Kereta Api Sragi) dapat berbuah dengan baik. Artinya, bagi masyarakat di daerah panas yang hobi dengan durian, dapat menghadirkan tanaman buah ini di pekarangan. Lumayan bisa menjadi menu tambahan yang murah saat musim durian tiba.
Sejalan dengan ini, upaya memberikan menu yang bervariasi bagi lebah bisa dilakukan. Saat musim durian tiba artinya lebah-lebah yang kita pelihara bisa mendapatkan sumber makanan dari bunga-bunga durian, disamping bermanfaat sebagai binatang pembantu penyerbukan. Pemanfaatan lahan tidur menjadi kebun buah (durian dan klengkeng) disamping bisa menghasilkan buah yang bisa dijual juga berefek ganda saat kita mengoptimalkan untuk budidaya lebah baik melifera, cerana maupun klanceng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar