Beberapa referensi
yang kami baca, banyak berbagai tanaman keras dan tanaman bunga sangat
disukai oleh lebah madu. Dari beberapa jenis merupakan sumber nectar dan
yang lain sebagai sumber pollen. Di wilayah utara jawa timur, yang
merupakan wilayah pantai terbentang luas kebun siwalan, kelapa dan
beberapa varian tanaman buah yang merupakan sumber nektar yang sangat
bagus untuk lebah madu. Ironisnya, masih belum ada ide kreatif untuk
mengoptimalkan lahan tersebut untuk budidaya lebah madu.
Sementara
untuk daerah lain, juga banyak mempunyai berbagai jenis pertanian dan
perkebunan. Didaerah yang bersuhu udara relatif panas, biasanya banyak
ditanami padi, sayuran, kacang dan kedelai, dan beberapa varian tanaman
buah yang cocok. Pada daerah yang lebih dingin (pegunungan) varian
komoditas pertanian dan perkebunan juga sangat beragam. Kondisi iklim
tropis yang tidak mengenal masa hibernasi (sebagaimana daerah beriklim
sub tropis hibernasi terjadi pada musim dingin), seharusnya tidak ada
masa-masa paceklik bagi para pelebah madu. Manajemen kebun untuk
berbagai jenis tanaman dapat menjadi sumber nektar dan pollen yang
berkesinambungan.
Model optimalisasi lahan disamping lebah madu juga bisa untuk komoditas lain. Sebagai contoh, pohon kaliandra, yang merupakan tanaman pagar sangat disukai lebah sebagai sumber nectar, disamping daunnya bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak kita. Artinya bahwa disamping untuk budidaya lebah juga bisa pula dioptimalkan untuk budidaya hewan ternak. Beberapa negara telah memanfaatkan lebah madu pada budidaya tanaman pangan dan industri. Lebah dijadikan polinator (pembantu penyerbukan) yang dapat dikendalikan sehingga dengan demikian hasil budidaya tanaman pangan maupun industri menjadi semakin meningkat. Beberapa varian tanaman hias juga merupakan sumber nectar dan sumber pollen yang sangat baik. Disain kreatif halaman untuk budidaya lebah madu disamping dapat menghasilkan madu yang mempunyai nilai ekonomis tinggi juga dapat lebih mempercantik halaman rumah kita.
Model optimalisasi lahan disamping lebah madu juga bisa untuk komoditas lain. Sebagai contoh, pohon kaliandra, yang merupakan tanaman pagar sangat disukai lebah sebagai sumber nectar, disamping daunnya bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak kita. Artinya bahwa disamping untuk budidaya lebah juga bisa pula dioptimalkan untuk budidaya hewan ternak. Beberapa negara telah memanfaatkan lebah madu pada budidaya tanaman pangan dan industri. Lebah dijadikan polinator (pembantu penyerbukan) yang dapat dikendalikan sehingga dengan demikian hasil budidaya tanaman pangan maupun industri menjadi semakin meningkat. Beberapa varian tanaman hias juga merupakan sumber nectar dan sumber pollen yang sangat baik. Disain kreatif halaman untuk budidaya lebah madu disamping dapat menghasilkan madu yang mempunyai nilai ekonomis tinggi juga dapat lebih mempercantik halaman rumah kita.
Disain kotak lebah trigona, maupun stup untuk lebah cerana/melifera diperlukan untuk dapat menambah daya artistik saat di tempatkan pada halaman rumah atau dilingkungan rumah. Adanya disain landscaping dan taman rumah dapat dilengkapi dengan koloni lebah, atau untuk lebih aman bisa menggunakan trigona sebagai alternatif lebah tak bersengat yang aman untuk anak di sekitar kita. Kebaradaan koloni trigona atau lebah, bisa mendatangkan madu untuk konsumsi rumah tangga, atau bisa menjadi hobi yang eksotik dengan mengupayakan berbagai varian trigona dengan aneka warna dan perilakunya.
Kendala yang dihadapi di lingkungan kita adalah :
1. kreativitas untuk mendesain taman bunga dan kebun untuk lebah belum menjadi budaya.
2. ketidaktahuan akan fungsi dan peran lebah serta manfaatnya.
3. ketidaktahuan akan budidaya lebah madu skala kecil (1-5 koloni).
4. belum adanya pihak lain yang berperan sebagai transfer pengetahuan dan teknologi budidaya lebah madu ke masyarakat secara ekonomis (murah).
5. kesulitan dalam mencari sumber (bibit) lebah madu untuk dibudidayakan.
2. ketidaktahuan akan fungsi dan peran lebah serta manfaatnya.
3. ketidaktahuan akan budidaya lebah madu skala kecil (1-5 koloni).
4. belum adanya pihak lain yang berperan sebagai transfer pengetahuan dan teknologi budidaya lebah madu ke masyarakat secara ekonomis (murah).
5. kesulitan dalam mencari sumber (bibit) lebah madu untuk dibudidayakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar