Indonesia merupakan negara yang kaya akan biota hayati
tumbuhan. Di sekeliling kita banyak tanaman berbunga yang tumbuh sebagai
tanaman pohon, perdu maupun rumput-rumputan. Sungguh sangat potensial untuk
mengembangkan koloni lebah madu (jenis trigona maupun apis). Bayangkan, saat
saya mencoba explorasi di manca Negara, ketemu pelebahan di Yaman, yang
notabene daerahnya banyak yang berbatu dan tandus. Hebatnya perlebahan di area
tersebut cukup bagus, ditandai dengan lebaih dari 30 kota lebah berada di lokasi
tersebut. Di Tokyo dan Hongkong telah muncul organisasi pelebahan kota yang
berlokasi diatap gedung bertingkat.
Di Yaman tanah tandus berbatu, sementara Tokyo dan Hongkong
merupakan Negara beriklim sub tropis. Pada daerah seperti Yaman tentunya
keanekaragaman hayati jauh dibawah Indonesia. Pada daerah sub tropis, pelebahan
mulai mengalami penurunan saat musim gugur, dimana hamper semua bunga dan
dedaunan rontok hingga nyaris tidak ada sumber pakan untuk lebah. Setelah musim
gugur diikuti musim dingin, yang mana semua tanaman mengalami hibernasi, dan
sudah bisa dipastikan tidak ada pakan lebah pada musim itu. Petani lebah mulai
mendapatkan aktivitas ekstra untuk menyimpan lebah2 mereka pada musim dingin
untuk menjaga kelangsungan hidup mereka dengan cara memberi pakan selama musim
tersebut, dan menjaga suhu untuk lebah tetap hidup.
Untuk Negara dengan iklim tropis seperti Indonesia,
Brazilia, Argentina,dll masa-masa hibernasi tanaman tidak dikenal. Akan tetapi
digantikan dengan musim penghujan, yang pada musim itu masih tetap tanaman
tertentu yang berbunga. Di Indonesia, musim penghujan bukanlah masa hibernasi
bagi lebah, akan tetapi masa penurunan aktvitas lebah dan pergantian musim
pembungaan untuk tanaman tertentu. Untuk pelebah skala besar, musim penghujan
barangkali menjadi masalah, karena rendahnya aktivitas lebah mencari makan, dan
menurunya kuantitas pembungaan, sehingga periode ini sering dikatakan sebagai
masa paceklik perlebahan. Untuk mempertahankan jumlah koloni, petani lebah
seringkali harus menambahkan makanan tambahan berupa sirup yang terbuat dari
larutan gula.
Untuk lebah trigona, barangkali masa-masa musim penghujan
bukanlah masa paceklik, meskipun kuantitas nectar dan pollen yang dihasilkan
jumlahnya menurun. Hal ini disebabkan karena lebah trigona mencari makan pada
bunga-bunga tertentu yang sebagian besar berbeda dengan lebah apis. Pada koloni
pertamaku, trigona mencari makan pada berbagai bunga yang ada pada radius 100
m, artinya setara dengan 3.14 hektar luasan untuk mencari makan dari berbagai
varietas tumbuhan. Perlu diketahui, jumlah nectar yang dibutuhkan untuk trigona
sangat lah sedikit, sebagian aktivitas banyak dipakai untuk mencari propolis
dan pollen. Artinya, sumber nectar tidaklah menjadi satu-satunya kendala dalam
budidaya lebah trigona. Beberapa tumbuhan yang sering dihinggapi trigona dalam
mencari makan : mangga (apis jarang datang), kersen/klasem/ceres, berbagai
tumbuhan hias berbunga, kelapa, putri malu, rambutan,bunga pisang dan masih
banyak yang lain yang terdapat di lingkungan tanaman hias.
Berbagai teknik pengembangan koloni telah saya cermati
melalui youtube dan tulisan yang relevan dengan itu. Akan tetapi saat ini saya
masih belum bisa mengekspose, karena belum terbukti secara factual. Tunggu saat
saya telah bisa menggandakan satu koloni menjadi 2 atau lebih, akan saya
posting teknik pemecahan dan pengembangan koloni trigona.
Prospek Bisnis Trigona
Bila kita coba untuk menelusuri bisnis trigona, ada beberapa
hasil budidaya trigona yang dapat dijadikan rupiah antara lain : madu dan
propolis. Harga yang ditawarkan pun bervariasi dan sangat menggiurkan. Nah
pertanyaan yang sering muncul adalah kemana kita harus memasarkan hasil dari
budidaya trigona tersebut?.
Bisnis identik dengan wirausaha, artinya seringkali kita
harus berpikir sangat panjang untuk memulai sebuah bisnis dan waktu hanya
dihabiskan untuk berpikir. Saat yang lain sudah berjalan kita masih dalam
pemikiran. Wirausaha mengandung resiko gagal, bangkrut, akan tetapi saat
berhasil bisa menghasilkan financial yang cukup menggiurkan. Trigona barangkali
bisa menjadi alternatif yang murah dalam memulai sebuah bisnis. Anggaplah
sebagai hobi, mengembangkan suatu koloni dianalogikan kita memeliahara hewan
piaraan seperti burung, kucing, anjing dll. Artinya orientasi awal kita adalah
menjadikan trigona sebagai hewan eksotik yang menarik untuk ditangkarkan.
Dengan berkembangnya koloni, maka kita dapat menghasilkan madu, yang paling
tidak kalo belum bisa menjual bisa sebagai konsumsi keluarga menjadi suplemen
madu yang berkualitas yang bisa untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan
bagi anak.
Dalam sebuah bisnis, pemasaran adalah menjadi salah satu
kunci pertama keberhasilan. Akan tetapi perlu diingat, saat kita tidak
mempunyai apa-apa (produk) pemasaran tidak pernah terjadi. Artinya dalam skala
kecil dan menengah, tidaklah penting kita terlalu panjang mendiskusikan
pemasaran. Pernah saya memulai usaha jamur tiram, saat itu daerah saya belum
sama sekali ada produk jamur tiram di pasaran. Dan pada saat itu, banyak dari
teman yang saya ajak menanyakan bagaiamana memasarkan produknya, bagaimana
prospeknya, siapa yang mau menerima hasil panen nanti. Saya saat itu simple
berpikirnya, kapan lagi saya memasarkan produk kalo belum mengupayakan
barangnya. Dan akhirnya saya sendirian untuk memulai usaha budidaya jamur
tiram. Dengan model pemasaran tradisional dengan membuat tulisan “JUAL JAMUR
TIRAM” dan pada setiap kemasan saya sajikan kandungan nutrisi dan cara memasak
jamur, jamur tiram saya hampir selalu habis. Akan tetapi sekarang jamur tiram
sudah tidak lagi saya produksi, karena ketiadaan energy untuk mengelola itu.
Analogi dengan usaha yang pernah saya mulai, saya mencoba untuk melalukan hal
lain yang relatif tidak membutuhkan energy dan waktu yang cukup besar, dan
pilihan saya setelah itu adalah budidaya lebah madu, yang salah satunya adalah
trigona. Alasan saya sangat simple, lebah penghasil madu tidak butuh diberi
makan sebagaimana ternak yang lain, tidak butuh dibersihkan kandangnya saat
kita memelihara hewan lain, tidak butuh diawasi setiap saat, dan luar biasanya
mereka secara berkala dapat menghasilkan madu dan propolis yang mempunyai nilai
ekonomi yang cukup tinggi.
Kapan kita bisa memulai sebuah bisnis/usaha?
Sebenarnya banyak sekali alternatif untuk kita bisa memulai
sebuah usaha. Bayangkan, sampah2 pertanian melimpah dan hanya habis dibakar
(jerami bisa dibuat jamur merang), limbah penggergajian bisa dipakai untuk
jamur tiram, dan lain-lain. Nah demikian pula untuk lebah madu, tidaklah
penting berapa jumlah koloni yang bisa kita budidayakan, akan tetapi mulailah
dengan yang terkecil yang kita bisa untuk bermimpi sesuatu yang besar. Satu
koloni trigona dalam satu tahun bisa menjadi lebih dari 4 koloni, tahun 2 sudah
lebih dari 16 koloni, tahun ketiga lebih dari 48 koloni. Sungguh sudah sangat
menjanjikan saat kita mulai sekarang, menjadi besar setelah 3-5 tahun ke depan.
Kalau kita menunda sekarang, maka capaian 3-5 tahun juga akan tertunda.
Budidaya lebah madu tidak membutuhkan kehadiran fisik setiap
saat. Kita cukup meluangkan waktu 2 jam dalam seminggu untuk mengecek koloni.
Artinya saat kita hanya mempunyai sedikit koloni, kita masih bisa untuk
melakukan aktivitas produktif yang lain. Kalo saya mengatakan dengan teman2
dekat saya, mulailah dengan iseng-iseng berhadiah. Dari iseng suatu saat bisa
menjadi sesuatu yang penting dan sangat prospektif.
Saya tidak mengerti caranya!
Sekarang ilmu itu bisa dicari dari berbagai media. Bagi yang
mengerti internet, dunia maya gudangnya ilmu dan guru yang sangat luar biasa.
Apapun yang kita inginkan tersedia di internet. Kalo tidak bisa internet, ya
belajar. Kalo tidak bisa lagi bagaimana? Mulailah dengan bergaul dengan banyak
orang, gunakan akal pikiran kita untuk memikirkan sesuatu yang bisa
menghasilkan. Mengamati lebah dan mencoba melakukan sesuatu dengan mencoba
sesuatu yang baru.